Monday, March 9, 2009

Kesaksian Yahya

Saya dilahirkan dan dibesarkan sebagai umat Islam di Malaysia. Ayah saya memastikan untuk mendidik saya secara Islam. Waktu saya masih kecil, saya diajar untuk mempatuhi kelima Sila agama Islam ("Shadat" - Pengaakuan Kepercayaan): sembayang, puasa waktu Ramadan, "Zakat" (memberi persembahan, ber-ziarah ke Mekah, dan menghafalkan Al'Quran. Pelajaran agama waktu di Sekolah Rendah dan Sekolah Menengah adalah kewajiban untuk semua pelajar Islam. Kerajaan Malaysia sangat istimewa dalam penyediakan pelajaran-pelajaran agama untuk orang-orang Islam, sehingga memudahkan untuk mereka menjalani kepercayaannya. Dari kecil sampai dewasa saya melakukan kewajiban ajaran Islam dan mematuhi hukum-hukum Allah dengan segenap hati and fikiran. Tetapi saya kurang merasa puas rohani. Segala perbuatan baik yang saya lakukan, saya masih meragukan kepuasan Allah terhadap perbuatan baik saya tersebut. Dalam saat percobaan dan penderitaan, saya berseru kepada Allah tapi Dia terasa jauh dan tak perduli. Saya datang ke Amerika pada tahun 1981 untuk melanjutkan pendidikan di universitas. Saya sangat bergairah untuk melibatkan diri dalam kultur Amerika, tapi sayangnya saya terbawa lebih jauh dari kebenaran. Saya sangat emosi. Kawan saya seorang Kristen (yang kini menjadi isteri saya) memberikan kesaksian tentang kepercayaannya. Itu merupakan pertama kalinya saya mendengar tetang Injil (semasa saya dibesarkan, saya diajar bahwa orang Kristen adalah penyembah berhala. Orang Islam di Malaysia dilarang untuk mendengarkan kabar Injil). Kawan saya ini berkata:
Kita semua mempunyai sifat berdosa. Pertamakali, saya sukar untuk menerima bahwa kita semua bersifat dosa. Sebagai orang Islam, kita diajar bahwa manusia tidak dilahirkan sebagai orang berdosa melainkan karena kelemahan kita barulah kita berbuat dosa. Sebab itu di kalangan umat Islam, seorang lebih kurang dosanya dari yang lain, mengakibatkan seorang lebih rohani/suci dari pada yang lain.
Isa Al-Masih mati untuk menebus dosa manusia dan kita diampuni kalau kita mengakui dosa-dosa kita dan menerima Dia sebagai TUHAN dan Juru selamat. Hal ini juga sukar untuk saya percayai bahwa TUHAN mati untuk menebus dosa saya ? Itu sesuatu yang aneh bagi saya.
Saya mulai membaca Alkitab. Waktu saya membaca saya sangat terkesan dengan ajaran Isa Al-Masih yang penuh dengan kasih sayang, rahmat, dan anugrah. Di dalam seluruh Kitab injil (waktu itu saya hanya membaca perjanjian baru) ajaranNya sangat jelas: TUHAN sangat mengasihi kita. Saya juga mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah anak TUHAN dan Dia datang ke dunia sebagai manusia untuk kemudian mati untuk dosa manusia. Sebagai orang Islam, hati saya bergumul dengan kebenaran yang saya baru dengar. Salah satu pasti yang benar. Pada tahun 1983, saya mulai menyelidiki mana yang benar. Saya berdoa "TUHAN, saya ingin mengenal engkau secara intim, kiranya engkau akan menyatakan diri Mu terhadap saya". Selama tahun 1983 sampai 1985, saya terus mencari TUHAN. Akhirnya pada tahun 1985 melalui rahmat dan anugrah Nya, saya menemukan TUHAN. Selama tahun 1985 ini, secara sporadik saya pergi ke Gereja. Tetapi dalam satu kebaktian seorang pendeta berkotbah tentang Doa. Dinyatakannya bahwa alkitab berkata bahwa kita di lahirkan dengan dosa. Dan jika kita menerima Isa Al-masih sebagia TUHAN and Juru selamat serta bertobat, kita akan memiliki hubungan intim dengan TUHAN untuk selamanya. Dia megatakan supaya berdoa sebagai berikut: "Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah namaMu, datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami secukupnya dan ampunilah kami dari kesalahan kami, seperti kami juga megampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat". Pada saat itu semuanya menjadi jelas. TUHAN pencipta semesta alam mengasihi saya. Dia mengenali saya secara intim. Saya tidak ditentukan untuk berdoa dengan bahasa Arab, Dia selalu mendengakan doa-doa saya. Keselamatan adalah karunia dari TUHAN, karena Dia mengasihi saya. Malam itu, saya bertobat and menerimasa Al-masih sebagai TUHAN dan Juru Selamat. Saya mengalami kedamaian dalam hati. Sampai kini saya tidak pernah menyesali keputusan saya untuk membiarkan Isa Al-Masih untuk mengatur hidup saya. Sekarang saya sudah menikah dan di karuniai dengan 3 anak. Walaupun hidup tidak selalu indah, namun janji TUHAN selalu benar. Mazmur 23:4 "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku". Dia selalu menyertai dan menguatkan saya melalui pencobaan and penderitaan. Kasih TUHAN adalah tanpa syarat. Dan karena TUHAN lebih dahulu mengasihi saya maka saya berusaha mengasihi Dia kembali dengan sepenuh hati, jiwa and pikiran.
Asalaamualaikum kepada kawan-kawan umat Islam. Saya ingin bertanya jika kamu meninggal malam ini, apakah kamu tahu pasti akan ke Surga? Apakah kamu punya ke yakinan untuk ke Surga? Dengan ini saya memberitahukan bahwa TUHAN pencipta semesta alam memberi kepastian untuk masuk ke Surga jika kamu BERIMANKAN Dia dan menerima apa yang telah DIPERBUATNYA bagi kamu. Kawan ku, nyatalah bahwa dosa bukan berdasarkan dari perbuatan melainkan dari kondisi manusia. TUHAN memberitahukan bahwa sebenarnya Dia telah menciptakan manusia yang sempurna dan Dia ingin hidup bersama dengan ciptaanNya. Tetapi Adam dan hawa (manusia pertama) MEMILIH untuk memberontak terhadap TUHAN dengan TIDAK MEMATUHINYA. Adam dan Hawa berdosa terhadap TUHAN. Ciptaan TUHAN yang sempurna telah dinodai oleh dosa. Karena ketidak patuhan Adam dan Hawa, semua manusia menjadi berdosa. Apa yang TUHAN nyatakan perihal manusia dan dosa? Di jelaskan dalam alkitab bahwa Semua orang berdosa dan kurang kemulaian dari TUHAN. Di nyatakan juga di dalam Alkitab bahwa "upah dosa adalah MAUT (jasmani dan rohani)". Kenapa TUHAN begitu keras terhadap dosa? Karena TUHAN itu SEMPURNA dan ADIL. Dosa sangat bertentangan terhadap sifat TUHAN. TUHAN telah mengatakan bahwa upah dosa adalah maut maka kita semua terkutuk. Untungnya, TUHAN yang sempurna dan adil juga adalah TUHAN yang RAHMANI dan PENGAMPUN. Sejak awal kehidupan, TUHAN sangat MENGASIHI kita dan Dia sedih waktu manusia memilih untuk tidak mematuhiNya dan berdosa terhadapNya. Berita yang baik yang ingin saya sampaikan bahwa TUHAN MENGAMPUNI semua dosa-dosa kita. Bagaimana TUHAN mengampuni dosa kita? Isa Al-Masih datang kedalam dunia dan mati untuk menebus semua dosa kita. Dia telah melunasi dosa kita. Pengampunan dosa berada di dalam Isa Al-Masih. Dia telah MATI untuk menebus dosa kita DAN 3 hari kemudian Dia bangkit. Dia HIDUP. Tidak perlu kita berusaha untuk mendapatkan pengampunan TUHAN. Isa Al-Masih telah berbuat segalanya untuk kita. Yang hanya kita perlu kerjakan untuk mendapatkan pengampunan TUHAN ini ialah: -Mengakui dosa-dosa kita -Bertobat -Mengundang Isa Al-Masih untuk masuk ke dalam kehidupan kita dan menjadikan dia sebagai TUHAN dan Juru Selamat. Isa Al-Masih berkata: "Akulah JALAN, KEBENARAN dan HIDUP. TAK ADA SEORANGPUN datang kepada bapa (TUHAN) kecuali melalui Aku". Dia juga berkata: "Aku berdiri di depan and mengetuk pintu. Siapa yang mendengar suaraku dan membuka pintu, Aku akan masuk dan bersantap bersama". Isa Al-Masih adalah "sirat"- jembatan yang menghubungi kita untuk ke Kerajaan TUHAN (Surga). Kawan ku, keselamatan diperoleh dengan IMAN dan itu adalah pemberian TUHAN. Menurut alkitab perbuatan baik kita seperti kain yang kotor terhadap TUHAN. Tanpa menerima pemberian TUHAN tersebut, tidak ada perbuatan apapun yang dapat memuaskan TUHAN.
Semoga TUHAN memberkatimu.

Kesaksian Yahya

Saya dilahirkan dan dibesarkan sebagai umat Islam di Malaysia. Ayah saya memastikan untuk mendidik saya secara Islam. Waktu saya masih kecil, saya diajar untuk mempatuhi kelima Sila agama Islam ("Shadat" - Pengaakuan Kepercayaan): sembayang, puasa waktu Ramadan, "Zakat" (memberi persembahan, ber-ziarah ke Mekah, dan menghafalkan Al'Quran. Pelajaran agama waktu di Sekolah Rendah dan Sekolah Menengah adalah kewajiban untuk semua pelajar Islam. Kerajaan Malaysia sangat istimewa dalam penyediakan pelajaran-pelajaran agama untuk orang-orang Islam, sehingga memudahkan untuk mereka menjalani kepercayaannya. Dari kecil sampai dewasa saya melakukan kewajiban ajaran Islam dan mematuhi hukum-hukum Allah dengan segenap hati and fikiran. Tetapi saya kurang merasa puas rohani. Segala perbuatan baik yang saya lakukan, saya masih meragukan kepuasan Allah terhadap perbuatan baik saya tersebut. Dalam saat percobaan dan penderitaan, saya berseru kepada Allah tapi Dia terasa jauh dan tak perduli. Saya datang ke Amerika pada tahun 1981 untuk melanjutkan pendidikan di universitas. Saya sangat bergairah untuk melibatkan diri dalam kultur Amerika, tapi sayangnya saya terbawa lebih jauh dari kebenaran. Saya sangat emosi. Kawan saya seorang Kristen (yang kini menjadi isteri saya) memberikan kesaksian tentang kepercayaannya. Itu merupakan pertama kalinya saya mendengar tetang Injil (semasa saya dibesarkan, saya diajar bahwa orang Kristen adalah penyembah berhala. Orang Islam di Malaysia dilarang untuk mendengarkan kabar Injil). Kawan saya ini berkata:
Kita semua mempunyai sifat berdosa. Pertamakali, saya sukar untuk menerima bahwa kita semua bersifat dosa. Sebagai orang Islam, kita diajar bahwa manusia tidak dilahirkan sebagai orang berdosa melainkan karena kelemahan kita barulah kita berbuat dosa. Sebab itu di kalangan umat Islam, seorang lebih kurang dosanya dari yang lain, mengakibatkan seorang lebih rohani/suci dari pada yang lain.
Isa Al-Masih mati untuk menebus dosa manusia dan kita diampuni kalau kita mengakui dosa-dosa kita dan menerima Dia sebagai TUHAN dan Juru selamat. Hal ini juga sukar untuk saya percayai bahwa TUHAN mati untuk menebus dosa saya ? Itu sesuatu yang aneh bagi saya.
Saya mulai membaca Alkitab. Waktu saya membaca saya sangat terkesan dengan ajaran Isa Al-Masih yang penuh dengan kasih sayang, rahmat, dan anugrah. Di dalam seluruh Kitab injil (waktu itu saya hanya membaca perjanjian baru) ajaranNya sangat jelas: TUHAN sangat mengasihi kita. Saya juga mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah anak TUHAN dan Dia datang ke dunia sebagai manusia untuk kemudian mati untuk dosa manusia. Sebagai orang Islam, hati saya bergumul dengan kebenaran yang saya baru dengar. Salah satu pasti yang benar. Pada tahun 1983, saya mulai menyelidiki mana yang benar. Saya berdoa "TUHAN, saya ingin mengenal engkau secara intim, kiranya engkau akan menyatakan diri Mu terhadap saya". Selama tahun 1983 sampai 1985, saya terus mencari TUHAN. Akhirnya pada tahun 1985 melalui rahmat dan anugrah Nya, saya menemukan TUHAN. Selama tahun 1985 ini, secara sporadik saya pergi ke Gereja. Tetapi dalam satu kebaktian seorang pendeta berkotbah tentang Doa. Dinyatakannya bahwa alkitab berkata bahwa kita di lahirkan dengan dosa. Dan jika kita menerima Isa Al-masih sebagia TUHAN and Juru selamat serta bertobat, kita akan memiliki hubungan intim dengan TUHAN untuk selamanya. Dia megatakan supaya berdoa sebagai berikut: "Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah namaMu, datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami secukupnya dan ampunilah kami dari kesalahan kami, seperti kami juga megampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat". Pada saat itu semuanya menjadi jelas. TUHAN pencipta semesta alam mengasihi saya. Dia mengenali saya secara intim. Saya tidak ditentukan untuk berdoa dengan bahasa Arab, Dia selalu mendengakan doa-doa saya. Keselamatan adalah karunia dari TUHAN, karena Dia mengasihi saya. Malam itu, saya bertobat and menerimasa Al-masih sebagai TUHAN dan Juru Selamat. Saya mengalami kedamaian dalam hati. Sampai kini saya tidak pernah menyesali keputusan saya untuk membiarkan Isa Al-Masih untuk mengatur hidup saya. Sekarang saya sudah menikah dan di karuniai dengan 3 anak. Walaupun hidup tidak selalu indah, namun janji TUHAN selalu benar. Mazmur 23:4 "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku". Dia selalu menyertai dan menguatkan saya melalui pencobaan and penderitaan. Kasih TUHAN adalah tanpa syarat. Dan karena TUHAN lebih dahulu mengasihi saya maka saya berusaha mengasihi Dia kembali dengan sepenuh hati, jiwa and pikiran.
Asalaamualaikum kepada kawan-kawan umat Islam. Saya ingin bertanya jika kamu meninggal malam ini, apakah kamu tahu pasti akan ke Surga? Apakah kamu punya ke yakinan untuk ke Surga? Dengan ini saya memberitahukan bahwa TUHAN pencipta semesta alam memberi kepastian untuk masuk ke Surga jika kamu BERIMANKAN Dia dan menerima apa yang telah DIPERBUATNYA bagi kamu. Kawan ku, nyatalah bahwa dosa bukan berdasarkan dari perbuatan melainkan dari kondisi manusia. TUHAN memberitahukan bahwa sebenarnya Dia telah menciptakan manusia yang sempurna dan Dia ingin hidup bersama dengan ciptaanNya. Tetapi Adam dan hawa (manusia pertama) MEMILIH untuk memberontak terhadap TUHAN dengan TIDAK MEMATUHINYA. Adam dan Hawa berdosa terhadap TUHAN. Ciptaan TUHAN yang sempurna telah dinodai oleh dosa. Karena ketidak patuhan Adam dan Hawa, semua manusia menjadi berdosa. Apa yang TUHAN nyatakan perihal manusia dan dosa? Di jelaskan dalam alkitab bahwa Semua orang berdosa dan kurang kemulaian dari TUHAN. Di nyatakan juga di dalam Alkitab bahwa "upah dosa adalah MAUT (jasmani dan rohani)". Kenapa TUHAN begitu keras terhadap dosa? Karena TUHAN itu SEMPURNA dan ADIL. Dosa sangat bertentangan terhadap sifat TUHAN. TUHAN telah mengatakan bahwa upah dosa adalah maut maka kita semua terkutuk. Untungnya, TUHAN yang sempurna dan adil juga adalah TUHAN yang RAHMANI dan PENGAMPUN. Sejak awal kehidupan, TUHAN sangat MENGASIHI kita dan Dia sedih waktu manusia memilih untuk tidak mematuhiNya dan berdosa terhadapNya. Berita yang baik yang ingin saya sampaikan bahwa TUHAN MENGAMPUNI semua dosa-dosa kita. Bagaimana TUHAN mengampuni dosa kita? Isa Al-Masih datang kedalam dunia dan mati untuk menebus semua dosa kita. Dia telah melunasi dosa kita. Pengampunan dosa berada di dalam Isa Al-Masih. Dia telah MATI untuk menebus dosa kita DAN 3 hari kemudian Dia bangkit. Dia HIDUP. Tidak perlu kita berusaha untuk mendapatkan pengampunan TUHAN. Isa Al-Masih telah berbuat segalanya untuk kita. Yang hanya kita perlu kerjakan untuk mendapatkan pengampunan TUHAN ini ialah: -Mengakui dosa-dosa kita -Bertobat -Mengundang Isa Al-Masih untuk masuk ke dalam kehidupan kita dan menjadikan dia sebagai TUHAN dan Juru Selamat. Isa Al-Masih berkata: "Akulah JALAN, KEBENARAN dan HIDUP. TAK ADA SEORANGPUN datang kepada bapa (TUHAN) kecuali melalui Aku". Dia juga berkata: "Aku berdiri di depan and mengetuk pintu. Siapa yang mendengar suaraku dan membuka pintu, Aku akan masuk dan bersantap bersama". Isa Al-Masih adalah "sirat"- jembatan yang menghubungi kita untuk ke Kerajaan TUHAN (Surga). Kawan ku, keselamatan diperoleh dengan IMAN dan itu adalah pemberian TUHAN. Menurut alkitab perbuatan baik kita seperti kain yang kotor terhadap TUHAN. Tanpa menerima pemberian TUHAN tersebut, tidak ada perbuatan apapun yang dapat memuaskan TUHAN.
Semoga TUHAN memberkatimu.

TUHAN YANG SUNGGUH MEMUASKAN by Tarmizi

Nama saya Tarmizi, seorang Melayu dari Malaysia. Semasa saya remaja, saya pernah mengambil satu kursus tentang agama Kristian melalui pos kerana ingin tahu kepercayaan agama itu. Kursus itu telah membantu saya mengetahui tentang asas-asas agama Kristian dan persamaannya dengan agama Islam. Sesudah itu saya telah mengunjungi sebuah gereja. Saya dapati reka bentuk gereja itu tidak banyak bezanya dengan sebuah masjid dan juga tidak ada sebuah patung atau berhala pun di sana. Di akhir waktu sembahyang saya diberi satu risalah dan digalakkan supaya memikirkan dengan masak-masak tentang apa yang akan saya percaya. Di dalam hati saya, saya mahu percaya, tetapi saya mempunyai banyak persoalan yang belum terjawab. Soalan-soalan seperti "Apakah kebaikannya jika saya menjadi pengikut Isa Al-Masih? Apakah yang akan saya hadapi?" dan "Adakah ini satu langkah yang betul?" Soalan-soalan begini selalu menghantui saya. Akhirnya saya mengambil keputusan untuk kembali semula kepada agama Islam. Apabila saya dewasa, saya telah pergi ke Mekah untuk menunaikan ibadah umrah. Saya memperhatikan aktiviti-aktiviti orang daripada pelbagai bangsa dan negara yang ada di sana. Saya dapat melihat dengan jelas fahaman-fahaman dan mazhab-mazhab yang berbeza terdapat di dalam Islam. Ini jelas kelihatan melalui amalan-amalan bersolat yang berbeza-beza. Walaupun mempunyai fokus dan arah yang sama, mereka berdoa dengan cara yang amat berlainan! Saya berpendapat bahawa untuk memperolahi pengampunan daripada Allah, ibadat Umrah harus dikerjakan dengan cara yang betul dan rapi. Apabila saya melihat cara mengerjakan ibadah serta bersolat dsbnya. yang berbeza-beza itu saya bertanya, "Adakah cara mereka itu menjamin pengampunan dosa dan penyelamatan daripada Allah? Bagaimana pula dengan cara saya bersembahyang?" Di dalam hati saya, ketika itu timbul banyak persoalan-persoalan. Saya bertanya kepada diri saya sendiri "Mengapa kita mengamalkan ibadah cara begini dan apakah sebenarnya yang kita lakukan itu?". Nampaknya kerana ada seorang nabi telah melakukannya pada suatu masa dahulu, maka sekarang saya juga harus mengikuti apa yang telah dilakukannya. Saya meragui logik ini. Saya berfikir, "Hal-hal ini telah dilakukan kira-kira seribu empat ratus tahun yang lepas. Apakah saya sedang melakukan perkara yang betul? Di waktu itu fikiran saya mulai bercelaru. Apabila kembali ke tanah air, fikiran saya bertambah keliru, akhirnya saya berhubung dengan sebuah gereja dan membuat temu janji untuk bertemu dengan salah seorang dari gereja tersebut. Dia telah berusaha menjawab soalan-soalan yang saya kemukakan dan menerangkan ajaran-ajaran Isa Al-Masih kepada saya. Salah satu daripada soalan saya ialah tentang patung berhala. Jawapan ahli gereja itu ialah bahawa penggunaan patung itu adalah tidak betul. Dia juga telah menjelaskan banyak perkara kepada saya dan kemudiannya memberikan saya satu risalah untuk dibaca. Setelah membaca risalah itu, saya telah berjumpa dengannya sekali lagi lalu memberitahunya yang saya memutus untuk percayai Isa Al-Masih sebagai Penyelamat saya. Saya bertanya "Bolehkah anda memimpin saya menerima Isa Al-Masih sebagai penyelamat saya?" Pada hari itu dia memimpin saya dalam satu doa, yaitu doa pertaubatan dan penyerahan diri saya terhadap Allah. Seorang kawan telah memberi satu buku rujukan yang mengandungi jawapan-jawapan dari AlKitab, kitab suci orang-orang Kristian, yang telah banyak membantu saya dan menemukan jawapan kepada soalan-soalan dalam diri saya sendiri. Sekarang saya tidak lagi bertanya "Mengapa?", Saya sudah menemukan jawapannya iaitu Isa Al-Masih. Sesungguhnya Isa Al-Masih dan juga ajaran-ajarannya ialah jawapan kepada semua soalan-soalan tentang kehidupan, akhlak dan akidah manusia. Apakah anda sudah menemukannya? Menarik sekali kesaksian En.Tarmizi itu. Ibadah haji atau umrah lazimnya dilakukan untuk memohon pengampunan daripada Allah. Setiap mukminun yang mengunjungi Baitullah berharap agar dosa mereka dapat ditebus dan agar mereka memperolehi pengalaman yang istimewa dengan Allah Taala. Sekiranya mukminin mendapat pengampunan daripada Allah, pastinya mereka akan memperoleh kegembiraan di dalam hati mereka, tetapi bagaimana pula dengan mukminin yang pulang dalam keadaan yang sama seperti sebelum ke Baitullah, yang pulang tanpa sebarang perubahan, mengalami perasaan takut yang mengelirukan fikiran serta tetap merasa kosong tanpa sebarang makna? Saudara Tarmizi tidak memperolehi apa yang diingininya melalui ibadah umrahnya. Setelah dia kembali ke Malaysia, hatinya tetap merasa kosong dan gelap sahaja serta masih mencari-cari akan kebenaran. Dia telah merujuk dengan ahli-ahli Kitab yang lain (yakni pemilik-pemilik Injil) dan telah mendapat penerangan tentang siapakah sebenarnya Isa Al-Masih itu. Barulah saudara Tarmizi telah insaf bahawa hanya Al-Masih 'Isa itulah satu-satunya jalan penyelamatan dan kepenuhan hidup yang sempurna serta penyelesaian ujian-ujian hidupnya. Setiap agama mempunyai kota sucinya yang tersendiri. Mekah merupakan kota suci bagi umat Islam manakala Baitulmuqaddis atau Yerusalem pula adalah kota suci bagi orang Yahudi. Tempat-tempat ini dianggap suci dalam konsep penyembahan mereka, tetapi sebenarnya fahaman itu berbeza dengan konsep Tuhan. Di dalam dunia ini tidak ada tempat 'suci' kerana dunia ini cukup penuh dengan pencemaran - pencemaran rohaniah dan juga jasmani. Hanya di syurga sahajalah tempat suci bagi Tuhan untuk selama-lamanya. Peristiwa yang tercatat dalam Injil, Yohanes 4:19-24 menceritakan tentang persoalan kota suci, di mana seorang perempuan dari Samaria bertanya Isa Al-Masih di manakah tempat kota suci itu. Perempuan itu berkata, "Nenek moyang kami menyembah Allah di Gunung Jabal Jizrim ini tetapi orang Yahudi menganggap Baitulmuqaddis kiblat mereka." Isa berkata, "Percayalah, akan tiba masanya orang tidak akan lagi menyembah berkiblatkan gunung ini atau menghadap ke Baitulmuqaddis. Masanya akan tiba, apabila penyembah yang benar akan menyembah Allah dengan kuasa Roh. Merekalah akan Allah panggil orang-orang beriman. Allah itu Roh dan kita hanya menyembah Allah dengan kuasa Roh yang tidak mempunyai kiblat." Orang Islam percaya Nabi Ibrahim a.s dan keluarganya telah membangunkan Kaabah di Mekah, yang merupakan kiblat bagi semua umat Islam. Akan tetapi kita mesti ingat bahawa Allah tidak tinggal di dalam rekaan-rekaan yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan Allah melalui nabi Yesaya:"Langit adalah tahtaKu, dan bumi adalah tumpangan kakiKu. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagiKu?" Demikian firman Tuhan, "Tempat apakah yang akan menjadi perhentianKu?" Allah inginkan kita mengalamiNya di mana pun kita berada. Sesiapa yang beriman kepada Isa Al-Masih dengan penuh keyakinan akan dapat masuk kehadiran Allah dengan penuh yakin dan berani. Isa Al-Masih pernah berkata kepada pengikut-pengikutNya:"Akulah jalan untuk mengenal Allah, Akulah kebenaran dan Akulah jalan kehidupan kekal. Tidak seorang pun dapat datang kepada Allah kecuali melalui Aku". (Yahya 14:6) Sudahkah anda mengenal Allah dan hidup yang Isa Al-Masih tawarkan kepada semua manusia?

Kesaksian Solehah

Assalamualaikum, saudara dan saudari yang dikasihi Tuhan!
Nama saya Solehah, seorang Muslimah Melayu dari Semenanjung Malaysia. Keluarga saya keluarga Muslim yang cukup tradisional dan kuat pegangan agama Islamnya. Sejak awal-awal lagi saya telah diberi pendidikan keagamaan Islam yang mendalam bagi membentuk perwatakan saya sebagai seorang Muslimah yang cukup taqwa dan alim.
Pada peringkat sekolah rendah, saya juga dididik di sekolah madrasah dan bermuqaddam, mengaji dan telah mendalami rukun-rukun Islam serta al-Quran daripada ustazah-ustazah dan guru-guru agama Islam yang lain. Guru-guru agama saya telah mengajari saya bahawa ada saranan dalam Islam yang utamakan memperolehi ilmu walau pun terdapat di tempat yang cukup jauh seperti di negeri Cina.Dari itu, saya telah banyak membaca dan tidak segan menanyakan banyak soalan-soalan seringkali apabila saya kurang memahami sesuatu hal atau ajaran dan lain-lain isu dalam Islam.
Banyak kali, tabiat saya ini tidak menyenangkan ustaz-ustaz dan guru-guru agama saya! Tetapi, bukankah saranan Islam supaya kita menimba ilmu sebanyak mungkin, walau pun sampai ke negeri Cina? Jadi, saya telah menanyakan banyak perkara tentang Nabi-nabi dan Rasul-rasul yang lain dalam Islam. Salah satu 'Rasul' yang saya paling minati ialah Sayidina Isa a.s., yang juga digelar 'Al-Masih' di dalam al-Quran. Oleh kerana Nabi Isalah yang paling menyerlahkan sifat-sifat pengasih dan penyayang serta perikemanusiaan yang insaniah di antara rasul-rasul yang lain, termasuk Muhammad, bagi saya. Saya telah menanyakan banyak sekali tentang Sayidina Isa al-Masih kepada guru-guru agama saya, sehingga salah seorang ustazah saya telah menasihatkan saya supaya saya JANGAN mengkaji atau membaca Surah Fasal 19 yaitu Suratul-Maryam dalam al-Quran (Surah ini mengandungi kisah Sayidina Isa yang agak 'panjang')! Saya pun hairan sekali. Kerana guru agama saya ini sedang cuba menggugat dan menghalang saya daripada menelaah tentang salah satu daripada enam Rasul Islam yang paling penting dan utama!
Malah, dia juga telah menegah saya daripada membaca Kitab Suci Injil, yakni 'Al-Kitab/Bible (Bahasa Inggeris)' umat Kristian. Saya pun terasa kejanggalan saranan beliau kerana halangannya bertentangan sekali dengan sikap 'menimba ilmu' yang kononnya dipelopori oleh agama Islam! Dengan ilmu ini, saya rasa, masyarakat majmuk dan 'pluralis' di tanah air Malaysia dapat menjambatani jurang kesefahaman di antara masyarakat yang berbilang kaum dan agama yang wujud dengan cukup ketara di sini! Lebih-lebih lagi, saranannya itu berbau merahsiakan sesuatu yang dia ingin sembunyikan daripada perhatian dan kajian saya. Ini bukanlah sekadar pengalaman saya seorang sahaja, tetapi boleh dikatakan rata-rata majoriti orang-orang Islam telah secara lumrahnya diberikan nasihat yang sama atau ditegah sama sekali daripada mengkaji agama-agama samawi seperti Kristian/Masehi pada hari ini.
Akhirnya, saya telah pun memperolehi sebuah Kitab Injil (Bible umat Kristian). Saya ingin mengkaji dan menyelidiknya, tetapi dengan sebuah minda yang terbuka dan tidak tercemar oleh pra-sangka prasangka dan buruk sangka lumrah yang ada dalam minda dan anggapan orang-orang Islam terhadap Kitab umat Kristian! Saya sudah cukup mantap dengan cerita-cerita dan kisah-kisah Sayidina Isa dalam al-Quran, kitab saya sendiri sebagai seorang Muslimah.
Akan tetapi, apa yang telah saya dapati di dalam Injil, adalah jauh lebih lengkap dan rinci daripada kandungan kisah-kisah Sayidina Isa a.s. dalam al-Quran! Misalnya, al-Quran katakan bahawa Isa adalah hanya salah seorang Nabi dan Rasul Allah. Tetapi, Injil telah menyatakan bahawa, menurut sabda Sayidina Isa A.M.sendiri, baginda telah menyatakan bahwa Baginda (Isa) adalah jauh lebih besar daripada nabi-nabi Yunus dan maupun Nabi Sulaiman - yang telah muncul sebelum kedatangan Isa Al-Masih! Lihat KSI, Matius 12 : 41-42.
Isa Al-Masih menyatakan bahawa Baginda pun sudah wujud dan ada bersama-sama dengan Allah s.w.t. SEBELUM LAHIRNYA NABI IBRAHIM.A.S di dunia! Kewujudannya ini bukanlah hanya sekadar sebagai 'buah fikiran' Allah swt, tetapi sesungguhnya Al-Masih telah wujud sebagai 'Kalimat Allah' yaitu Firman dan Sabda Allah sendiri yang ada pada Diri Allah, dari azaliah, serta tidak pernah berpisah daripada Allah s.w.t. pada waktu apa pun!
KSI, Yohanes 8: 57-58, Yohanes 1 :1-4, 14.
Islam mengajari bahawa utusan dan risalah Nabi Isa adalah hanya untuk umat Israel sahaja. Sayidina Isa sendiri telah bersabda :
"Saya mempunyai domba-domba - yakni pengikut-pengikut lain, yang BUKAN DARI KAWANAN INI (Yaitu Bani Israel) [atau di luar dari umat Israel!] - Saya harus menjangkau dan membawa mereka kembali kepada saya, dan mereka akan menjadi pengikut-pengikut Aku juga!"
Injil, Yohanes 10: 16.
Sayidina Isa Al-Masih Sendiri telah berkata - Dialah satu-satunya yang telah NUZUL [Turun] dari Syurga sebagai anugerah rahmat dan penyelamatan Allah swt untuk SEMUA Manusia :
"Saya telah Turun - Nuzul, dari Syurga untuk menyempurnakan kehendak Allah.."
Yohanes 6:38
"Dan inilah kehendak Allah: Bahawasanya sesiapa pun yang melihat Kalimatullah (Putra-Nya Isa Al-Masih), serta meyakini akan Dia, akan mendapat kehidupan kekal abadi. Saya Sendiri (Sayidina Isa Al-Masih) akan membangkitkan mereka pada Hari Kiamat."
Yohanes 6: 40
"Sayalah 'Roti Hidup' itu yang telah NUZUL-TURUN dari Syurga, sesiapa pun yang jamah roti ini akan hidup selama-lamanya (memperolehi kehidupan kekal syurgawi), rotinya ialah tubuh-Ku, yang di berikan kepada Manusia supaya mereka tidak akan dimusnahkan.."
Yohanes 6: 51
Juga pernyataan Baginda seperti berikut:
"Kerana hanya SAYALAH, YANG TELAH TURUN DARI SYURGA dan akan bangkit kembali ke sana semula.."
Yohanes 3 : 13
Menurut Islam, kononnya Isa tidak wafat di atas Salib. Tetapi Isa sendiri telah mengucapkan dan menubuatkan SEBALIKNYA, menurut kata-kata Baginda sendiri:
"Sayidina Isa Al-Masih memberitahukan pengikut-pengikutnya (para hawariyun) secara langsung dan dengan jelas bahawa Baginda harus pergi ke Yerusalem (Baitul-Muqqadis) dan apa yang akan terjadi kepada-Nya di sana. Baginda akan harungi sengsara di tangan para pemimpin di situ, dan juga di tangan ketua-ketua agama. BAGINDA AKAN DIBUNUH, DAN tiga hari kemudian, dia akan di bangkitkan semula."
Kitab Suci Injil, Matius 16 : 21, Juga di Markus 8 : 27ff dan Lukas 9: 18ff.
Semua ini sejajar dan sesuai sekali dengan sabda Sayidina Isa yaitu:
"Saya tidak turun ke dunia ini untuk dilayani, tetapi untuk melayani orang-orang lain, DAN UNTUK MEMBERI NYAWA SAYA SEBAGAI SATU KORBAN YANG AKAN MENEBUSKAN BANYAK JIWA-JIWA."
Matius 20: 28
Maksud pengorbanan Isa Al-Masih ini juga amat jelas dari kata-katanya - yakni pengorbanan NYAWA Baginda sendiri :
"Tidak ada Kasih sayang yang melebihi ini: yaitu untuk seorang mengorbankan nyawanya sendiri bagi pihak sahabat-sahabatnya! Kamu semua adalah sahabat-sahabat-Ku jika engkau mematuhi perintah-perintah-Ku!"
Yohanes 15 : 13, 14
Serta :
"Aku adalah Gembala yang Baik; Aku kenali domba-dombaku dan mereka kenali aku, sama seperti Bapa-Ku kenali aku dan aku kenali-Nya. DAN SAYA KORBANKAN NYAWA-KU UNTUK DOMBA-DOMBA AKU. Saya miliki domba-domba yang lain juga, YANG DILUAR KAWANAN INI, saya harus mengumpulkan mereka juga, dan mereka akan kenal suara aku.."
Yohanes 10: 14-16
Umat Islam seringkali menuduh-nuduh umat Kristian kononnya mereka telah 'mendewakan' / 'mentuhankan' Sayidina Isa A.M. Tetapi ini juga adalah tuduhan palsu dan tidak berasas, sekali lagi!
Dalam Kitab Suci Injil, sekali lagi, kita dapat mencari apa yang Sayidina Isa sendiri telah berucap dan berkata-kata kepada khalayak ramai di muka umum, tentang Dirinya sendiri. Sebagai contoh, Baginda telah berucap seperti berikut:
"Philip, tidakkah engkau kenal SIAPA DIA AKU? Semenjak waktu permulaan Aku telah bersamamu? Sesiapa yang telah melihat Aku, sudah pun mengenal (melihat) Allah Bapa (yaitu Tuhan Allah)!
Yohanes 14 : 9
Dan juga:
"Allah Bapa dan Saya adalah SATU.."
Yohanes 10 : 30
Serta :
"Sadarilah bahawa Allah adalah di dalam Aku, dan Aku sendiri adalah di dalam Allah Bapa."
Yohanes 10: 38
Jadi, sudah amat jelaslah bahwa Sayidina sendiri telah menyatakan bahawa diriNya adalah SATU dengan Tuhan Allah. Ini bukan dari kata-kata mana-mana manusia yang lain, selain dari bibir Sayidina Isa A.M. sendiri!
Dari itu, ada juga ramai polemis Islam yang telah cuba mencurigakan kesahihan Kitab Suci Injil pula! Kepada mereka, saya syorkan bahawa semua hujah-hujah dan usul-usul tuduhan mereka sudah pun ditangkis dan telah disangkal secara ilmiah dan berdasarkan fakta-fakta ilmiah.
Para pembaca dijemput untuk mengkaji dengan teliti dan hati-hati makalah-makalah dan dalil-dalil di link ini:
KESAHIHAN AL-KITAB DAN KITAB SUCI INJIL
Lewat satu malam, setelah saya dapat membaca kedua-dua al-Quran dan Injil, di kamar Hotel saya di pantai Timur Malaysia, saya terasa terharu dan membuka Al-Kitab / Kitab Suci Injil sekali lagi, sebaik sahaja saya telah renungi kandungannya, rasa aman-damai telah datang serta menenangi jiwa dan raga saya. Ini bukan secara kebetulan sahaja! Beberapa hari sebelum itu, saya telah mengalami pengalaman yang sama juga. Setiap kali saya buka dan menelaah Kitab Suci Injil itu, perasaan damai sejahtera sentiasa menenangi jiwa saya! Tetapi apabila saya cuba membaca dan telaah al-Quran, perasaannya sangat bertentangan sekali! Selalunya perasaan keresahan, gelisah dan tidak senang hati merupakan pengalaman yang lumrah bagi saya.Ini terjadi walaupun saya telah berwuduk dan 'menyucikan' diri sebelum menyentuh kitab Suci al-Quran saya itu.
Pada waktu malam yang indah itu pula, angin laut sepoi-sepoi bahasa mendinginkan suasana di bilik Hotel kami, saya telah membaca Al-Kitab sekali lagi, dan kali ini, saya telah merasa keyakinan dalam hati saya yang semakin mendadak, saya diyakinkan bahawa malam itulah malam penentuan bagi saya. Tidak syak lagi, saya telah serahkan diri saya kepada kuasa Allah dan Sayidina Isa Al-Masih yang saya peluki sebagai penyelamat saya dari segala dosa-dosa saya dan junjungan saya yang sebenar!
Selepas itu, saya telah pun memberitakan hal ini kepada suami saya, dan dia juga telah menerima hakikat dan risalah Sayidina Isa Al-Masih untuk dirinya sendiri! Halleluyah! Segala pujian dan kemuliaan kepada Allah! Pada hari ini, saya dan anak-anak saya sudah pun bertaubat dan mereka juga sudah menyerahkan kehidupan, masa depan mereka di dunia dan di akhirat ke dalam tangan Allah SWT yang juga Allah Bapa mereka, melalui junjungan Sayidina Isa Al-Masih yang sejati dan yang sebenar!
Semoga Allah sendiri akan mencelikkan mata dan hati anda semua kepada siapakah Sayidina Isa A.M yang sebenar itu bagi anda sekalian!

KESAKSIAN SITI ZAINAB

Assalamualaikum.
Nama saya Siti Zainab. Saya seorang wanita Melayu Muslim dari rantau Asia Tenggara. Saya dilahirkan dalam keluarga Muslim yang cukup tradisional dan kuat berpegangan pada agama Islam. Sejak semula saya telah di-didik dengan keagamaan Islam yang mendalam lagi mantap.
Pada tingkat sekolah dasar, saya juga di-didik di sekolah madrasah dan bermuqaddam, mengaji dan telah belajar tentang rukun-rukun Islam serta al-Quran dengan ustazah-ustazah dan guru-guru agama Islam yang lain. Disana saya diajar untuk patuh kepada Allah s.w.t. serta tunduk kepada Dia dan meneladani Nabi Muhammad dan sunnahnya sebagaimana yang terdapat di dalam Hadis. Saya mengaji dengan sempurna dan kedua ibu-bapa saya sangat puas hati dengan pembentukan keislaman saya. Pendek kata, saya telah mengalami pertumbuhan yang cukup mantap sebagai seorang muslimah Islam.Saya tidak pernah tinggalkan ibadat solat lima kali sehari saya, dan saya juga berpuasa secukup cukupnya setiap bulan Ramadhan. Saya juga menegakkan rukun-rukun Islam itu tanpa diminta atau disuruh oleh siapapun, terutamanya orang-orang tua saya. Pendek kata, pengalaman saya sebagai seorang Muslimah yang saleh tidak pernah dipertikaikan oleh sesiapapun.
Walaupun saya telah mengerjakan rukun-rukun Islam saya dengan rajin, tekun dan taat-setia. Setelah bertahun-tahun menunaikan kewajiban Islam saya tidak pernah mempersoalkan pentingnya atau keistimewaan ibadat Islam saya itu. Tetapi, lama kelamaan, kegiatan-kegiatan tersebut hanya menjadi ritual dan keharusan yang semakin kehilangan makna dan kekhusyukannya bagi saya. Apakah semua ini merupakan rutinitas sebagai tanda hubungan seorang hamba dengan Tuannya saja? Dilakukan yang hanya untuk mendapatkan pahala semata-mata!
Saya bertanya demikian di dalam hati saya sendiri, dan tidak mengemukakannya secara terbuka karena tidak ingin menyinggung perasaan sahabat-sahabat Islam saya dan saya juga ingat telah dilarang dengan keras oleh guru-guru agama saya sewaktu saya menanyakan permasalahan serta kesulitan saya seperti itu kepada mereka.
Tetapi, masalah itu masih tetap berada di dalam jiwa dan fikiran saya, lebih-lebih lagi ketika usia saya bertambah, terutamanya ketika saya belajar di Sekolah Tinggi! Saat saya semakin matang dalam kedewasaan, saya dapati bahwa ibadat-ibadat Islam itu menjadi semakin cetek, dangkal dan kosong saja dalam arti kata hassanah dan anugerah Tuhan yang sebenarnya. Saya mencoba memfokuskan perhatian saya kepada yang indah dan murni setiap kali usai mengerjakan ibadah itu, tetapi tidak dapat menghilangkan kesadaran akan kedangkalan dan kekosongan didalam menjalankan semua ibadat Islam itu! Inikah cara yang terbaik bagi Manusia menjalinkan hubungannya dengan Tuhan ?
Setelah menyelesaikan Sekolah Tinggi, saya berhasil masuk Institusi Pengajian Tinggi (IPT) dalam jurusan pilihan saya. Di situ saya telah memperbanyak bahan pembacaan saya, karena masih mencari jawaban akan kekosongan seperti yang saya sebutkan di atas. Saya mulai tertarik pada sebuah buku yang berjudul “Appointment in Jerusalem“ atau diterjemahkan “Pertemuan di Yerusalem”. Buku ini hasil karya seorang wanita bangsa Danish. Buku ini menceritakan tentang pencarian wanita ini untuk makna dan kepuasan rohani dalam keagamaannya. Saya tertarik dengan isinya, karena sangat mirip dengan pergumulan rohani saya sendiri!
Saya agak terkejut ketika mendapati bahwa wanita Danish ini memperoleh keinsafan dan kesedaran rohaninya melalui hubungan secara langsung dengan Tuhan. Yaitu manusia boleh berhubungan dengan Tuhan bukan hanya melalui peraturan-peraturan keharusan ibadah mereka, tetapi manusia sudah boleh mengalami satu hubungan peribadi dan secara langsung dengan Pencipta, ‘mereka sebagai anak-anak dengan Tuhan sebagai Bapa mereka!‘ Hubungan ini adalah suatu hubungan peribadi serta dinamik, yaitu manusia sekarang boleh mengenali Tuhan secara peribadi dalam pengertian Ayahanda dan anakanda.
Mungkin pertalian rohaniah inilah yang saya cari-cari selama ini? Di dalam Kelas IPT saya ada beberapa orang Kristen yang peramah lagi budiman. Tetapi saya tidak terlalu bergaul dekat dengan mereka dan hanya memperhatikan mereka dari jarak jauh. Saya ingin perhatikan jika iman mereka mirip dengan pengalaman saya sendiri dalam keislaman saya atau juga pengalaman rohani merekapun dangkal seperti diceritakan di atas! Walau orang-orang Kristen ini kelihatan kuat imannya, tetapi mereka tidak ‘menginjilkan’ saya dengan agama Kristen. Setelah beberapa bulan berlalu, barulah saya mulai menanyakan mereka tentang pengalaman keagamaan dan rohani mereka. Mereka sangat heran bahwa saya, seorang Islam, ingin berbicara tentang keagamaan dengan mereka, umat Kristen! Tapi saya sangat menghormati mereka karena tidak mencoba ‘menjual’ agama mereka kepada saya. Sebaliknya kami bersama-sama dapat bercerita tentang pengalaman rohani dan keagamaan kami sebagai orang dewasa yang matang.
Dari berinteraksi dengan pelajar-pelajar sekelas saya inilah, saya telah peroleh fahaman lebih dalam tentang ajaran Kristen dan apa yang diceritakan di dalam buku “Appointment in Jerusalem“ itu. Akan tetapi, selama dua tahun dalam kelas IPT itu saya tidak berbuat apa-apa. Saya masih ingin mencari dalam agama Islam saya tentang hubungan yang sejati di antara Tuhan dan manusia, dan membandingkannya dengan ajaran-ajaran Injil. Dan selama dua tahun itu teman-teman Kristen yang sekelas dengan saya sangat sabar atas pertanyaan serta permasalahan-permasalahan saya, terkadang ada pemasalahan yang dangkal dan ada juga yang sulit! Tetapi sayapun sangat tertarik dengan kesopanan, keramahan serta keikhlasan mereka ini.
Sesudah dua tahun telah berlalu, bersama-sama dengan pencarian saya itu, saya akhirnya membuat keputusan untuk memeluk ajaran Injil sesungguhnya yang diwartakan oleh Al-Masih Isa itu. Sejak itu, ibadat sembahyang, puasa serta amal-amal salih saya yang lain telah diperkayakan dan dianugerahi hassanah dan kurnia ilahi berlipat ganda yang tak terbanding nikmatnya! Barulah saya sadar bahawa manusia tidak hanya seperti ‘robot’ dan memiliki perhubungan dengan Tuhan hanya sebagai khadam-Nya atau sekadar hamba-Nya sahaja!
Sebaliknya, di dalam ajaran Kitab Suci Injil semua insan yang menerima Jalan dan Hakikat Allah yang benar akan memiliki hubungan yang baru dan dinamik dengan-Nya, yakni bergelar sebagai anak-anak Allah; seperti yang tercatat dalam Nas Alkitab :
‘Tetapi kepada orang yang menerima-Nya diberi-Nya hak untuk menjadi anak-anak Allah, yaitu kepada mereka yang percaya kepada nama-Nya.Kelahiran mereka bukan dari darah, bukan dari keinginan daging, dan bukan dari keinginan seorang lelaki, melainkan dari Allah.’ Yohanes (Yahya) 1 : 12-13

Setelah menerima anugerah dari Tuhan sebagai anak-Nya, kehidupan saya mulai berubah dan keluarga saya mulai memperhatikan saya. Akhirnya, mereka mengetahui bahwa saya telah bertobat dan memeluk ajaran Isa al-Masih yang terdapat di dalam Al-Kitab/Bible itu. Pada saat itu, mereka tidak dapat menerima saya sebagai seorang pengikut Isa al-Masih. Dan saya terpaksa mengharungi banyak rintangan-rintangan yang cukup rumit dan sulit dalam keluarga saya.
Walaupun begitu, Tuhan Allah telah mempersiapkan saya dengan semangat kesabaran yang tepat, terutama untuk menghadapi pahit-manis reaksi awal keluarga saya, diawal saya menerima Isa sebagai Penebus, Firman dan Kalimat Allah yang hidup itu (Yohanes 1:1-5, Surah 3/45, surah 4/171) ke dalam kehidupan saya peribadi. Saya rasa mereka hanya tidak memahami saja apa yang sebenarnya saya lakukan itu. Sekarang, puji Tuhan, keadaannya sudah berubah bertambah baik dan pulih kembali. Yang paling penting, sekarang saya sudah menyadari akan hubungan saya dengan Tuhan Allah yang penuh dengan keberkeyakinan, tidak sama seperti dahulu di mana tidak ada keyakinan yang dapat saya rasakan dengan ibadah dan amal-amal saleh saya sebagai seorang Muslimah walaupun yang cukup beriman. Saya tidak pernah pasti jika sebagai hamba Allah, segala ibadah soleh saya telah memberikan kepuasan kepada Allah sebagai Tuhan saya.
Tetapi sekarang sebagai anak-Nya, saya sudah mempunyai keyakinan dan kepastian yang kekal abadi diatas korban yang sudah di sempurnakan oleh pemberian kiffarat Si-Penebus Yesus (Isa) itu. Demi itulah, sekarang Rohul-Kudus Allah sendiri yang menghasilkan dan melimpahkan segala sesuatu anugerah dan berkat rohani-Nya melalui kehidupan saya sebagai anak-Nya dan hamba-Nya yang setia. Saya mengundang dan menjemput saudara untuk mengalami pelepasan dan nikmat-nikmat rohani dari sisi Allah yang tidak terbanding ini bagi diri anda sendiri. Saya sendiri tidak pernah menyesal atas keputusan saya untuk mengikuti Isa al-Masih pada hari ini dan hari esok!

KESAKSIAN SAUDARI SHARIFAH

Kita diciptakan sebagai khalifah di muka bumi ini dengan tujuan untuk menyembah Tuhan yang Maha Esa dan mentaati segala perintahNya serta meninggalkan segala laranganNya. "Islam" ertinya taat dan patuh serta menyembah Tuhan yang Esa. Bagi menyempurnakan tugas sebagai khalifah di muka bumi ini Tuhan yang Maha Kuasa telah menghantar utusan demi utusan berserta dengan Kitab-KitabNya untuk membimbing dan membantu khalifahNya agar dapat menjalani kehidupan yang direstui olehNya.
Menurut kefahaman Islam, Islam adalah agama yang sempurna; "Innaddinn aindallah hilislam", dan Al-Quran adalah Kitab yang lengkap serta sempurna dan di dalam kesempurnaannya itu Al-Quran juga mengalakkan dan tidak melarang orang-orang Muslim supaya merujuk kepada Kitab-Kitab lain yang terdahulu sebelum Al-Quran.
Bagi seseorang yang ingin mendapatkan pengetahuan dengan lebih lanjut tentang ajaran-ajaran Tuhan, Al-Quran tidak dapat memberikan maklumat yang secukupnya. Oleh kerana itu, dengan keizinan yang telah diberikan di dalam Islam, umatnya diminta supaya merujuk kepada Kitab-Kitab lain. Sebagai contohnya seperti yang nabi Muhammad katakan untuk mengetahui tentang ajaran semua nabi haruslah merujuk kepada Kitab-Kitab lain kerana terdapat cerita yang tidak lengkap di dalam Al-Quran seperti cerita mengenai Isa Al-Masih. Mengapa sedikit sahaja cerita mengenainya? Ini adalah kerana Muhammad mengetahui bahawa semua cerita tentangnya telah ditulis di dalam Injil. Jadi cerita mengenainya tidak perlu diulangi lagi. Begitu juga dengan ajaran nabi Musa, ianya tidak perlu diulangi kerana ianya telah ditulis di dalam Taurat. Oleh itu orang Islam tidak perlu menghadkan pengetahuan mereka dengan merujuk kepada Al-Quran sahaja kerana Kitab-Kitab lain juga dibenarkan untuk dijadikan rujukan.
Untuk mengetahui dengan lebih lanjut lagi tentang Islam yang sempurna, marilah Kita sama-sama mendengar kisah menarik ini dari seorang anak melayu yang berasal dari Malaysia.
Nama saya Sharifah. Saya telah dilahirkan dan dibesarkan dengan cara kehidupan Islam yang sepenuhnya. Apabila saya meningkat remaja, saya cuba mendalami agama Islam dan menanamkan semangat jihad di dalam diri saya. Saya cuba menerangkan apa sebenarnya maksud 'Islam' kepada orang-orang bukan Islam khususnya Kristian dan cuba memancing perhatian mereka kepada Islam. Bagi saya, Islam adalah agama yang sempurna, lengkap dan universal.
Saya mula mendalami Islam dengan lebih mendalam agar saya dapat menyampaikan 'keindahan' Islam kepada kawan-kawan Kristian saya. Namun sebaliknya timbul beberapa persoalan dan ketidakpuasan hati saya terhadap soalan dan juga jawapan-jawapan yang diberikan oleh mereka. Kelogikan jawapan yang diberikan oleh mereka menimbulkan keraguan di hati saya. Bermula dari saat itulah saya mencari jawapan yang pasti tentang persoalan dalam diri saya sendiri. Siapakah sebenarnya Isa Al-Masih yang akan menghakimi Kita nanti?
Saya berusaha untuk mendapatkan jawapan yang tepat dengan bertanya kepada beberapa orang yang alim di dalam Islam mengenai Isa Al-Masih dan ajaran-ajaran Kristian. Namun mereka mengatakan bahawa saya tidak perlu belajar tentang agama Kristian dan bertanya kepada saya apakah saya ingin menjadi murtad? Oleh kerana saya tidak mendapat jawapan yang saya kehendaki, maka saya mencarinya sendiri dengan mengkaji dengan lebih lanjut tentang Al-Quran dan juga Injil. Setelah saya membuat perbandingan di antara kedua-duanya, maka saya mendapat beberapa jawapan mengenai siapa sebenarnya Isa Al-Masih di dalam Al-Quran dan Injil.
Di dalam Injil, Yohanes 14:6 Isa berfirman "Akulah jalan untuk mengenal Allah dan untuk mendapat hidup. Tidak seorang pun yang dapat datang kepada Allah kalau tidak melalui Aku". Ayat ini jelas dan sering menghantui saya kerana di dalam surah Al-Fatihah1:6 "Ihdinasyiraatallmustaqiim" yang bermaksud 'tunjukkanlah aku jalan yang lurus'. Setiap kali waktu saya sembahyang, saya membaca ayat ini untuk meminta petunjuk agar ditunjukkan jalan yang lurus. Namun Yoh 14:6 tadi telah menjelaskan bahawa Isa Al-Masih adalah jalan yang lurus. Jadi tidak perlu saya mencari jalan yang lain untuk mengenali Tuhan secara dekat. Dari saat inilah fikiran saya mula bercelaru. Saya merasa sangsi dengan apa yang telah saya buat selama ini. Saya juga mula meragui kenyakinan saya.
Saya juga menemui surah Al-Nisa' 171 yang bermaksud Isa anak Maryam adalah utusan Allah dan FirmanNya. Bila saya melihat perkataan 'kalimatullah' yang bermaksud kalimat Allah atau FirmanNya, saya percaya Isa Al-Masih adalah Firman Allah. Sifat-sifat Allah adalah Dia berfirman! Siapakah Isa Al-Masih kalau Dia adalah Firman Tuhan? Adakah Dia Allah? Sebab bagi saya Firman Allah tidak boleh dipisahkan daripada Allah. Untuk mendapat kepastian saya membaca surah Al-Imram 45 yang bererti 'Wahai Maryam, Allah telah memberikan kamu berita gembira dengan FirmanNya, namaNya ialah Isa Al-Masih anak Maryam, yang mendapat segala kemuliaan di dunia dan di akhirat dan juga merupakan seorang yang terdekat dengan Allah!'. Jadi memang benarlah Isa Al-Masih adalah orang yang terdekat dengan Allah kerana Dia sendiri merupakan Firman Allah. Saya juga menemui ayat yang menerangkan siapa sebenarnya Isa Al-Masih di dalam Injil Yoh 1:1,14 "Sebelum dunia ini diciptakan, Firman sudah ada, dan Firman itu bersama Allah. Dan Firman itu sama dengan Allah. Firman itu sudah menjadi manusia dan tinggal di antara Kita.
Di dalam surah Az-zukhruff 61 yang berbunyi ' Dan (Isa) akan memberi tanda (untuk datang) pada waktu (pengadilan) : Di sana tidak ada keraguan tentang (waktu), tetapi ikutlah Aku, inilah jalan yang lurus'. Surah Az-zukhruff 63 pula berbunyi 'apabila Isa datang dengan tanda yang jelas, Dia berkata : "Sekarang Aku datang kepadamu dengan kebijaksanaan dan membuatkan kamu jelas tentang sesuatu perkara yang kamu bertelagah. Takutlah kepada Tuhan dan ikutlah Aku!". Ayat ini mengambarkan akan kedatangan Isa Al-Masih. Selanjutnya siapakah Isa Al-Masih yang berkuasa ke atas maut? Di dalam Injil, Yoh 5:24 berbunyi :'Sungguh benar kata-kataKu ini, sesiapa yang mendengar kata-kataKu ini dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, beroleh hidup sejati dan kekal. Dia tidak akan dihukum melainkan sudah terlepas daripada kematian dan mulai benar-benar hidup!'
Ayat-ayat di atas telah membantu menyakinkan diri saya dan dengan penuh keberanian akhirnya saya mengambil keputusan untuk memilih jalan yang lurus ini dan di dalam hati, saya yakin bahawa Isa Al-Masih adalah jalan yang benar untuk ke Syurga dan kepada Allah. Di dalam 1 Korintus 8:6 "Tetapi bagi Kita Allah hanya satu. Dia Allah yang menciptakan segala sesuatu dan untuk Dialah Kita hidup. Tuhan hanya satu juga iaitu Isa Al-Masih, melalui Dia segala sesuatu diciptakan dan kerana Dialah Kita hidup.
Selepas saya mempercayai Isa Al-Masih, saya dapat merasai ketenangan jiwa. Kalau sebelum ini jiwa saya bercelaru, penuh dengan persoalan, kini saya bebas dari perasaan itu. Saya sudah mendapat jawapan yang sebenarnya. Ayat-ayat di atas benar-benar telah menyakinkan saya bahawa Isa Al-Masih adalah Penyelamat saya dan saya tetap seorang penyembah kepada Allah yang Maha Esa.
Doa saya bagi setiap orang Islam, beranikanlah hatimu untuk mengenal pasti siapa Isa Al-Masih. Saya yakin anda akan menemui kebenaran, jawapan dan hidup yang kekal.
Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh…
Sharifah tidak merasa ragu atau takut untuk membaca Injil apabila dia mempunyai persoalan tentang penyelamatannya, sebab dia tahu Al-Quran tidak melarangkan dia daripada berbuat demikian. Apa yang terjadi kemudiannya adalah beliau telah mendapat jawapannya dan menemui kebenaran yang lebih lengkap dan pengetahuan tentang Allah dan Isa Al-Masih dengan lebih sempurna. Dia tahu bahawa jalan yang lurus memang ada dan bahawa jalan yang lurus itu bukan apa, atau di mana, tetapi siapa. Dia ialah Isa Al-Masih. Setelah merasa begitu pasti Sharifah telah mengambil keputusan nekad untuk mengikut Dia.
Di dalam Injil Rom 1:16-17; ‘Injil adalah kuasa Allah yang menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Isa Al-Masih. Injil juga menunjukkan cara bagaimana hubungan manusia dengan Allah menjadi baik semula iaitu melalui kepercayaan kepadaNya iaitu Isa Al-Masih.
Marilah kawan-kawanku, jangan lepaskan kesempatan untuk menemui kebenaran dan penyelamatan. Bacalah Injil dan percayalah kepada Isa Al-Masih.

Kesaksian Saudari Ainur

Zabur 118:24 Menyatakan : "Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita kerananya!" Adalah salah satu ayat dari Kitab Injil yang menjadi kegemaran saya sejak saya telah MENGENALI DAN MEMELUK utusan Injil sejati Sayidina Isa al-Masih, sebagai Rabbani, Pembimbing serta Penyelamat kehidupan saya sehari-hari, daripada kutukan dan kongkongan dosa.
Saya dilahirkan di Malaysia sebagai anak Melayu. Gadis yang bongsu dari lima beradik, Ibu dan bapa saya membesarkan saya dengan ajaran Islam sejak kecil lagi. Setiap hari saya bersyukur ke hadrat Ilahi kerana memberikan saya emak dan bapa serta keluarga yang dengan penuh kasih sayang menanggung dan mengajar saya hidup sebagai seorang Islam. Mereka memberi segala pengetahuan yang saya perlu untuk mengetahui yang Tuhan itu ada, dan saya bertanggungjawab atas segala kelakuan dan keputusan yang saya ambil. Oleh sebab itu, saya senantiasa cuba sedaya upaya untuk menjadi seorang Muslimah yang patuh terhadap ajaran Allah dan tidak berani untuk menyimpang dari ajaran Islam. Jika saya tidak patuh kepada Allah, maka saya berdosa terhadapNya, tetapi bila saya berbuat amalan baik, ganjarannya saya dapat pahala, dan lagi banyak pahala lagi bagus. Pasal itulah saya cuba tidak tinggal sembahyang, baca Al Quran betul betul, puasa bulan Ramadan dan segalanya yang menjadi amalan saya. Tetapi dalam masa yang sama, di dalam hati saya, saya akui dan sedari yang walaupun saya mencuba sedaya upaya untuk menjadi solehah, muslimah yang patuh, saya tidak boleh capai taraf atau mutu yang dikehendaki Allah!
Saya pasti semua orang Muslim setuju dengan saya, bila saya katakan yang Tuhan itu SUCI, bersih dan murni. Dia TIDAK ADA dosa dan TIDAK BOLEH berdosa dan TIDAK SUKA akan dosa. Jadi soalan pertama saya kepada kamu ialah bagaimana harus kamu menyucikan diri mu dari segala dosa-dosa untuk menemui Tuhan ini di akhirat? Tidak semestinya dosa–dosa yang besar yang harus dipersoalkan, biarpun yang kecil, seperti mengumpat, menipu, tidak membaca Quran betul-betul atau niat dosa yang di dalam hati dan kepala, apa yang kita fikirkan..yang mungkin tidak diketahui oleh sesiapapun, tapi Tuhan tahu segalanya tentang fikiran kita yang baik ataupun yang buruk. Mungkin kamu menjawab soalan saya dengan jawapan..kita cuma boleh berusaha saja, Tuhan yang akan menentukan akhirnya. Ya..tapi kenyataannya ialah TUHAN itu SUCI dan kita manusia ini sudah tercemar dan kotor dengan dosa, jadi bagaimana kawan-kawan? Inilah soalan yang dahulunya senantiasa dalam hati dan fikiran saya walaupun dari luar dan lahiriah, saya dilihat seperti orang-orang Islam Melayu yang lain, memakai tudung dan patuh dengan ajaran agama.
Semasa usia saya 18 tahun, saya pergi ke luar negara untuk belajar. Sebagai anak Melayu di negeri orang, walaupun saya jauh dari keluarga saya masih patuh dengan ajaran Islam yang telah sebati dengan kehidupan saya seharian. Saya masih puasa dan sembahyang kerana saya tahu yang Allah masih melihat saya tidak kiralah di mana saya berada. Lagipun saya amat bangga sebagai seorang Islam, anak Melayu di perantauan. Tetapi semakin hari beban dosa-dosa saya, sama ada yang kecil atau yang besar semakin berat di dalam hati saya. Saya sedar yang jika saya mati, saya akan menemui Tuhan seorang diri, dan tidak ada apapun yang keluarga atau negara boleh buat untuk saya bila saya meninggal dunia ini. Hanya antara Tuhan dan diri saya saja. Jadi apa yang harus saya lakukan tentang dosa saya supaya saya bersedia untuk menemui Tuhan? Apa jadi sekiranya amal ibadah saya tidak cukup, tidak sampai ke taraf Tuhan yang suci? Mengapa dalam surah Al Fatihah, sekurang-kurangnya lima kali sehari umat Islam,berdoa kepada Tuhan supaya ‘tunjuk kami ke jalan yang benar’? Kalau Islam bukan jalan yang benar..apa yang benar? Saya telah melihat penganut agama Buddha dan Hindu, mereka hanyalah penyembah berhala.Bagaimana pula penganut agama Kristian? Adakah mereka juga hanya semata-mata penyembah berhala? Apa sebenarnya di dalam kitab Injil? Mengapa di dalam Quran ada menyatakan untuk mengasihi ahli-ahli kitab iaitu orang Kristian Nasrani. Jauh di dalam hati saya, saya tahu yang saya MESTI mencari jawapan terhadap segala persoalan ini. Tetapi apa yang selalunya terjadi ialah saya cuba menolak dan melupakan soalan ini kerana takut menjadi murtad.
Sementara itu, seorang kenalan saya, seorang penganut Kristian, (maknanya pengikut Christ = Al-Masih) memberitahu saya yang orang Kristian sebenarnya tidak menyembah berhala.Dia memberikan saya senashkah Kitab Suci Injil untuk dibaca bermula dari ‘Perjanjian Baru’. Sebagai seorang Muslim, saya takut untuk membaca Kitab Injil sebabnya saya diajar dan di beri amaran dari kecil lagi supaya jangan baca Kitab Injil. Rakan saya itu pula mencabar saya dengan mengatakan kalau saya kata yang Islam dan Quran itu benar saya tidak harus takut membaca Injil. Ya betul,saya setuju dengan dia sebab mak saya selalu suruh saya berkata benar kerana kebenaran akan menjadi nyata. Jadi saya tujukan soalan yang sama kepada kamu, kalau Islam itu benar, jalan yang benar, kenapa kamu semua takut membaca kitab Injil/ Bible? Yohanes 8:32 : "..dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Ya kawan-kawanku, kebenaran akan membebaskan kamu daripada beban, kutukan dan kongkongan dosa-dosa kamu sendiri.
Segala jawapan yang saya mencari-cari, telah saya temui di dalam Kitab Injil. Soalan seperti mengapa saya senantiasa melakukan dosa, mengapa lebih senang menjawab dengan helah (tipu sunat konon), mengapa lebih senang menyakiti hati orang lain dari memuji…semua ini dosa-dosa yang selalunya dilakukan tanpa disedari lagi. (Walaupun kita cuba sedaya upaya untuk menjadi soleh dan tidak melakukannya..kita tidak boleh lari dari berdosa!!) Jawapan dari Kitab Injil ialah SEMUA manusia dilahirkan berdosa, dan mempunyai sifat semulajadi untuk berdosa,untuk menentang dan melawanTuhan. Roma 3:23 Kerana semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Kita hanya perlu perhatikan seorang anak kecil, sejak bayi lagi punya perangai yang boleh memberontak( tidak mahu menyusu umpamanya), melawan, naik angin, tidak dengar kata, lebih senang menjadi nakal dari baik kerana ini sifat semulajadi bayi itu iaitu sifat semulajadi semua manusia. Belum pernah ditemui seorang ibu yang mengajar anaknya untuk menjadi nakal, tetapi sebaliknya terjadi,kita sering jumpa ibu–ibu yang kerap kena mengajar anak-anaknya untuk menjadi baik, dan mendengar kata. Kitab Injil berkata Jer 17:9 Hati manusia tak dapat diduga, paling licik dari segala-galanya dan terlalu parah penyakitnya. Sesungguhnya punca masalah kita bukan apa yang boleh dilihat dari luar tetapi punca masaalah kita atau punca dosa kita adalah dari dalam hati kita sendiri. Hati dan jiwa yang kotor. Ya, kita boleh sembahyang lima kali sehari, berpuasa di bulan Ramadhan, pergi Mekah setiap tahun dan bila balik ’rasa’ diri kita ini suci,bersih ..tetapi dalam hati kita hanya Tuhan saja yang tahu. Lagipun Tuhan tidak hanya melihat kerja amalan kita yang diluar yang hanya boleh dilihat oleh manusia tetapi Tuhan melihat apa yang ada di dalam hati kita. Dalam Kitab Suci Injil ditemui ayat - 1 Samuel 16:7, yang berfirman "Tetapi TUHAN berkata kepada Samuel, 'Janganlah kau terpikat oleh rupanya yang elok dan tinggi badannya; bukan dia yang Kukehendaki. Aku tidak menilai seperti manusia menilai. Manusia melihat rupa, tetapi Aku melihat hati'." Oleh itu, teman Muslim saya, cubalah merenungkan sejenak kebenaran ini. Saya tujukan soalan ini pada kamu sekali lagi. Bersih ke?, Suci ke hati kamu itu? Saya tidak tanya sama ada kamu dah sembahyang ke belum, sama ada kamu berpuasa penuh sebulan Ramadan, atau berapa kali dah pergi Mekah…saya cuma tanya sama ada hati kamu, hati kita bersih ke dari dosa-dosa seharian seperti dengki, iri hati, menyumpah, marah, kesombongan, mengata-ngata ataupun fikiran yang melayang tanpa tujuan, fikiran yang kotor. Hanya KAMU SENDIRI saja yang boleh menjawab soalan ini, dan soalan ini HARUS dijawab kerana Tuhan tahu dan kenal apa yang ada dalam hati kamu itu. Hati dan jiwa kamu mestilah bersih dari dosa, kotoran, untuk berada di syurga bersama Tuhan. Jadi masaalah kita ialah yang sebenarnya kita SEMUA punya hati dan jiwa yang penuh pencemaran dosa dan kekotoran. Dan dosa mesti ada hukuman iaitu maut atau kematian.
Jadi setelah mengetahui dari Kitab Injil yang saya telah berdosa terhadap Tuhan dan mengaku akan kebenaran ini, bagaimanakah seseorang itu boleh membersihkan hati dan jiwanya dari dosa dan bebas dari hukuman dosa? Inilah jawapan yang diberikan di dalam Kitab Injil, dan inilah sebabnya mengapa saya menjadi seorang Kristian..pengikut Isa Al Masih bukan penyembah berhala. Mengapakah Isa (as) atau Isa Al-Masih telah mati disalibkan? Hakikatnya ialah: Baginda telah disalibkan dan mati kerana ANDA dan SAYA. Dia telah mengambil tempat saya. Sepatutnya sayalah yang harus dihukum TETAPI Dia yang dihukum dan digantung di salib oleh kerana dosa-dosa saya. Yohanes 19:30 : ‘Sudah Selesai’, kataNya Segala kerja hukuman yang sepatutnya untuk diri saya DIA telah harungi. Kita tidak boleh membersihkan hati, jiwa kita sendiri, kita tidak boleh membuat segala amalan baik untuk membersihkan diri kita sendiri dengan harapan semoga Tuhan menerima amalan kita dan dapat pahala kerana kita TIDAK SAMPAI ke taraf kemurnian yang dikehendaki Allah. Sesungguhnya, Tuhan Allah yang mencipta manusia, yang tahu asal usul kita, dan yang tahu apa yang di dalam hati kita, semestinya Dia juga tahu kita hanya manusia ciptaanNYa yang lemah penuh dosa dan tidah boleh dengan usaha sendiri menyucikan dan membersihkan diri kita dari dosa. Telah dinyatakan dalam Kitab Injil iaitu Joh 3:16 Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, (Dia mengasihi saya) sehingga Ia telah mengirimkankan Kalimat-Nya yang tunggal, supaya setiap orang (setiap orang termasuk saya) yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat kehidupan sejati dan kekal abadi - di Akhirat nanti.
Kehidupan yang kekal selamanya dan bukan kematian. Hanya DIA sahaja yang boleh membersihkan dan menyucikan hati kita dari segala dosa-dosa kita. Inilah sebabnya mengapa Dia dilahirkan melalui seorang Perawan, Siti Mariam, dan telah memasuki dunia ini. Dia datang untuk mati disalibkan. Dia TIADA dosa, Dia TIDAK BOLEH berdosa, menyerupai manusia tetapi tidak mempunyai sifat semulajadi manusia iaitu kebolehan untuk berdosa. Dia diperanakkan bukan seperti manusia diperanakkan, tetapi melalui Roh Allah Sendiri. Siti Mariam hanya digunakan sebagai alat iaitu tubuh untuk mengirim Firman Tuhan yang hidup itu untuk nuzul -yakni turun, ke dalam dunia ini. Mariam sendiri tidak memiliki kuasa, atau keistimewaan yang khas. Tetapi, semua ini adalah dalam rancangan Allah. Tuhan Allah tahu yang kita manusia perlukan Penebus, iaitu seorang suci dan murni yang dapat menyelamatkan kita daripada hukuman dosa, jadi Dia berikan kepada kita satu-satu PuteraNya. Kita mesti, setiap insan dengan sendiri, dengan hati yang tulus ikhlas mengakui yang kita ini lemas dalam dosa kita sendiri dan perlukan PENEBUS dan PENYELAMAT yang telah dianugerahkan Allah itu kepada kita. Lalu kita setiap orang dengan sendirinya harus menerima dan percaya yang Dia telah menanggung hukuman segala dosa-dosa kita semasa Dia disalibkan. Kerana kasihNya kepada saya yang berdosa ini, saya sudah diampunkan dari segala hukuman dosa-dosa yang saya patut terima. Dia telah diwafatkan sesuai dengan kehendak Allah Sendiri, demi untuk kesejahteraan dan pemurnian jiwa raga saya. Sekarang, saya sudah bebas daripada hukuman dosa dan juga hambatannya yang laknat itu! Tuhan Allah telah mengampuni saya, demi hasil penebusan yang sudah pun dibereskan oleh Isa Al-Masih dengan muktamadnya. Syukur Alhamdulillah! Oleh kerana inilah saya telah membuat keputusan dengan sendiri, bukan dengan paksaan dan ganjaran dari mana-mana pihak, atau bukan dengan "kelahiran ke dalam agama Kristian"…saya telah membuat keputusan untuk menerima Nya dan kematian Nya disalib kerana saya, mengakui bahawa Dia adalah Rabbi dalam hidup saya sehari-hari. Dia telah mengampuni saya di dalam Sayidina Isa al-Masih, dan kini Dialah yang membimbing jiwa dan hidup saya dalam jalan-Nya yang lurus dan indah itu! Segala pujian kepada Allah atas perhubungan yang cukup istimewa ini!
1 Yohanes 1:7 berkata: '..darah Isa (as), Kalimat-Nya, telah membersihkan kita dari segala dosa.' Saya yang dahulunya terpisah daripada Tuhan disebabkan oleh kekotoran dosa-dosa saya, sekarang saya punya rumah di Syurga. Semuanya oleh kerana Sayidina Isa Al-Masih yang mengasihi diri saya, dan mengorbankan nyawaNya untuk diri saya. Jadi kehidupan saya sekarang ini, saya hidup dengan kuasaNya dan untuk kemuliaanNya. Segala beban dosa saya telah diambil olehNya apabila saya telah percaya akan kewafatan-Nya di atas salib. Saya seorang yang berdosa tetapi telah diselamatkan dari hukuman dosa kerana kasih kurnia-NYA bagi saya, yang saya tidak sama sekali layak untuk menerimanya, inilah Kasih dan Sayang Allah (swt) yang benar-benar sejati-Rahman dan rahim-Nya yang sudah pun saya nikmati, tetapi juga pada setiap hari saya masih sedang mengalami, melalui taufik dan hidayah-Nya itu.
Mahukah anda menghayati kepastian ini, teman-temanku? Saya sekarang sudah pasti dan tahu serta kenal siapa yang saya percaya. Tahukah anda siapa yang anda percayai? Ulangan 4:29 bersabda: 'Lalu kamu akan mencari TUHAN Allahmu, dan kalau kamu mencari-Nya dengan segenap hatimu, kamu akan menemukan Dia.' Carilah Tuhan Allah, teman-temanku, dengan segenap hati, selesaikan dengan Tuhan segala hutang dosamu itu dan pastikanlah yang segalanya adalah baik antara diri anda dan Tuhan Sendiri.
Temanku yang dikasihi, hakikat ini tidak berakhir di sini sahaja. Kepada kami yang percaya akan hasil Penebusan-Nya, kami juga tahu Penyelamat kami hidup kerana Dia telah dibangkitkan pada hari yang ketiga sesudah dia disalibkan, dan Dia akan datang kembali selepas itu! Soalan terakhir saya kepada anda ialah saatnya makin hampir. Sayidina Isa (as) akan kembali lagi. Apakah anda semua sudah bersedia untuk bertemu denganNya? Untuk memperolehi ketenangan jiwa yang abadi itu? Ini bukan hanya propaganda agama. Ini sebenarnya mencerminkan perhubungan peribadi yang erat dengan Tuhan Allah. Keputusan mestilah dibuat oleh setiap orang. Tidak cukup dengan hanya merasa baik dan alim dengan agama yang anda telah dilahirkan, TETAPI kita harus buat keputusan sendiri tentang Sayidina Rabbani ISA Al-Masih. Siapakah Dia sebenarnya dalam hati kamu, di dalam jiwa kamu? Dan apakah yang akan anda lakukan dengan pengetahuan kebenaran ini, dan tentang dosa-dosa kamu serta ganjaran mereka - yaitu MAUT dan perpisahan kekal abadi dari Syurga dan hadhirat Allah(swt) - untuk menghuni di Neraka jahannam selama-lamanya ?
Lewat kebelakangan ini kita lihat peperangan, kita dengar berita tentang peperangan, tsunami, gempa bumi, teroris, banjir, ribut, taufan, dunia ini semakin gelap dan menakutkan. Tidak kiralah sama ada kamu Muslim, Kafir atau Musyrik... Segala kegelapan ini boleh terjadi kepada sesiapa saja. Kitab Suci Injil bersabda ini hanyalah permulaan kesedihan dan keperitan, dan banyak lagi musibah-musibah akan mendatang yang jauh lebih dahsyat kemusnahannya. Amaran ini sangat PENTING!!!! Carilah Tuhan sementara ada masa, bersedialah untuk menemuiNya, dan pangillah akan Dia…
Wahyu 22:12 :
"Perhatikanlah ini!" kata Saydina Isa, "Tidak lama lagi Aku akan datang dengan membawa upah untuk membalas setiap orang menurut apa yang telah dilakukannya. Dan setiap lutut akan menyembah... "
Filipi 2:10-11 :
"Maka untuk menghormati Isa al-Masih, semua makhluk yang di syorga, dan yang di bumi, serta yang di bawah bumi, akan menyembah Dia. Mereka semuanya akan mengaku bahwa Isa al-Masihlah Rabbani; dengan demikian Allah Bapa dipermuliakan".
Sayidina Isa Al-Masih amat mengasihi setiap orang Muslim - TERMASUK ANDA, temanku. Dengan tangan yang terbuka Dia menunggukan kamu untuk datang kepadaNya untuk melepaskan bebanan dosa-dosa kamu kepadaNya dan Dia sanggup memberikan anda kedamaian, kesejahteraan jiwa serta kehidupan yang kekal - di Dunia mahupun di Akhirat nanti. Ini bukanlah hanya sesuatu 'ajaran agama barat' ataupun hasil "fikiran orang putih". Ini adalah kasih-sayang Tuhan YANG SEJATI kepada umat ciptaanNya yang sudah jatuh ke dalam jurang perpisahan daripada-Nya, tetapi masalah itu telah diselesaikan seratus peratus oleh Allah (swt) Sendiri - di atas salib. Temanku, doa-doa saya sentiasa menyertai kamu semua.